Entah sudah berapa lama aku meninjakkan kaki di ujung timur pulau Jawa ini. Terhitung mulai dari tahun 2010 hingga kini. Aku bukan berdomisili di Banyuwangi sih, melainkan di kabupaten Jember. Bahkan pada waktu itu Banyuwangi tak bergaung di telinga kami. Hanay Jember lah yang sering kami dengar namanya apaalgi tujuan kami adalah belajar, pastinya UNEJ membawa atmosfer tersendiri bagi kebesaran nama Kabupaten Jember. Bayangkan berapa banyak orang akan mengucapkan kata Jember jika dibandingkan dengan Banyuwangi? apalgi dengan Festival-festival berkelas internasional yang berhasil melambungkan nama Jember ke puncaknya dibandingkan dengan Banyuwangi. Tapi itu dulu, sekarang? Sekarang keadaannya berubah dan berbalik arah. Jember semakin meredup sedangkan Banyuwangi naik daun dengan skala yang tak terhingga. Manajemen baru membuat Banyuwangi mencapai popularitasnya. Tagline pariwisata ''The Sun Rise Of Java'' berhasil menjadikan Banyuwangi sebagi wisata aternatif bagi sebagian wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Speech less,... really awesome! what a gorgeous! just wouwww.... itu adalah kata-kata bagi kami yang menginjakkan kaki di Banyuwangi. Sungguh sebuah usaha yang tak sia-sia dengan buah yang manis.
Hal tersebut tak hayal karena kinerja pemerintah setempat, good job for them! Revolusi mental, ya benar revolusi mental. Pemerintahan Kabupaten Banyuwangi kini mengincar sektor pariwisata dan budaya. Tak hayal pengembangannya semakin hari-semakin menakjubkan. Banyak ulasan-ulasan di media cetak, online, elektronik tentang pariwisata dan budaya Banyuwangi. Pemerintah membangun infrastuktur pariwisatanya tak lupa keeksotisan budayanya tentunya. Dari budayawan yang saya temui Pak Hasnan Singodimayan bercerita dengan menitihkan air mata kala menceritakan usaha seleruh elemen Banyuwangi untuk membawa kepermukaan budaya dan pariwisatanya. dan hasilnya wauw wauw wauw.... Singkat kata saat ini Banyuwangi sedang membangun sektor pariwisata dan budayanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar